Dosen kali ini adalah seorang praktisi dalam dunia perfiliman indonesia yaitu bapak iswandi yang bekerja di komisi perfilman indonesia
Jika dilihat secara lebih jauh, sebenarnya fungsi televisi bukan hanya sebagai sarana hiburan semata. Banyak fungsi yang dapat kita peroleh dari televisi, misalnya sebagai sumber informasi, media periklanan, dan beberapa fungsi lainnya. Menurut Wimmer sendiri, televisi mempunyai 4 fungsi, yakni :
1. Institusi Pendidikan
2. Institusi Sosial
3. Institusi Bisnis / Ekonomi
4. Institusi Budaya
Dari keempat fungsi yang telah disebutkan diatas, fungsi sebagai institusi bisnis / ekonomi lah yang paling mencolok untuk saat ini. Semua acara yang ada di televisi, semua difokuskan untuk kepentingan komersil. Maka tidak heran jika acara-acara masa kini tidak lagi memikirkan mutu dan kualitas acaranya, melainkan hanya mementingkan keperluan rating semata demi mencapai keuntungan yang maksimal.
Seperti 2 sisi mata uang, televisi juga membawa 2 dampak yang sama sekali berbeda bagi kehidupan kita. Televisi bisa membawa dampak yang buruk, dan sebaliknya bisa juga membawa dampak yang positif. Tayangan-tayangan di televisi bisa menjadi kawan sekaligus menjadi lawan.
Tayangan televisi yang ada sekarang ini, mayoritas mengandung 5 unsur, yakni :
1. SARA
2. Mistis
3. Kekerasan
4. Seks / Pornografi
5. Sedih
Kelima unsur diatas sangat mendominasi tayangan televisi masa kini yang jauh dari kesan mendidik dan bermoral. Bahkan yang memprihatinkan adalah tayangan anak-anak sudah jarang ditayangkan. Jadi mau tidak mau, anak-anak juga ikut menikmati tayangan orang dewasa.
Sungguh memprihatinkan tayangan televisi sekarang ini. Bukannya membawa dampak yang positif, dampak negative malah lebih cenderung diberikan oleh tayangan masa kini. Sangat disayangkan, kemajuan teknologi yang sudah ada tidak didukung ole hide-ide kreatif yang berkualitas, yang dapat memberikan manfaat yang positif bagi rakyat Indonesia. Terlebih lagi, tayangan-tayangan yang bermutu rendah ini tidak disertai oleh pengembangan pengetahuan, pendidikan, dan moral pemirsanya. Sehingga penonton yang tidak memiliki banyak wawasan akan mudah terpengaruh bila melihat adegan-adegan yang sebenarnya tidak baik dan tidak layak untuk ditiru.
Ph cenderung memenangkan kasus kasus pidan di dunia hukum yang di karenakan kasus dapat diringankan melalui suap.tayangan yang sarap akan seks,dan mistis cenderung beredar dalam dunia perfilman indonesia,isi cerita juga di lihak kurang mendidik.zaman sudah terlalu hebat semua bisa diakses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar