Senin, 21 Maret 2011

semiotik (bpk kurnia setiawan, S.Sn., M.Hum. (2 Maret 2011)


Semiotik : Ilmu penafsir tanda.
·         Semiotik : Istilah yang berasal dari kata Yunani ; seme; semeiotikos : penafsir tanda yang berarti “tanda”, “sign”.
·         Perintis awal semiotika : Plato yang memeriksa asal muasal bahasa dan Aristoteles yang mencermati kata benda dalam bukunya Poetics dan On Interpretation.
·         Cara seseorang belajar dapat melalui 4 cara :
1.    1. Pengalaman
       2. Audio-Visual
       3. Visual saja - Audio saja
       4. Mengingat


·         Ada perbedaan mendasar antara tanda alami(natural) dan tanda yang disepakati (konvensional).
·         Tanda alami (natural) dan tanda yang disepakati (konvensional), dilihat berdasarkan MAKNANYA bukan SUMBERNYA.
Misal : Api menurut suku Indian merupakan tanda.
-          Api : merupakan sumber dari alam
-          Makna : merupakan makna yang disepakati
Jadi, meskipun bendanya merupakan benda alam, hal ini termasuk tanda yang disepakati karena maknanya dibuat.

·          St. Agustinus (354-430)

-          Mengembangkan teori tentang signa tanda(tanda konvensional).
-          Persoalan tanda menjadi objek pemikiran filosofis. Studi dibatasi mengenai hubungan kata fisik dan kata mental.

·         William Of Ockham, OFM (1285-1349)
Mepertajam studi tanda, tanda dikategorikan berdasarkan sifat.

·         John Locke (1632-1740)

-          Eksploitasi tanda akan mengarah pada terbentuknya basis logika baru.
-          Hal ini tertuang dlam karyanya yang berjudul “An Essay Concerning Human Understanding” (1690).


SEMIOLOGY

·         Ferdinand De Saussure (1857-1913)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDpY17Oa_aTP6goR6kjjNwfX3jahSaODrNJxEkwlgUrbmsClgU4Xz2p1xAVyyC_6JVfE0tccnPmjt7RhsTF-ZMsXHZtspl-rOk9yO1myJR2U1eZf5Bj92ClrmHbJHtboGbCeO2TC6qj3NA/s200/saussure.jpeg

-          Berasal dari Swiss, mengajar Sansekerta dan Linguistik Sejarah.
-          Pendekatan Saussure tentang bahasa berbeda dari pendekatan filolog abad 19. Dia mengkaji linguistic secara sinkronik, bukan diakronik.
-          Catatannya diterbitkan ke dalam buku “Cours De Linguistique Generate” oleh muridnya.
-          Saussure mendefinisikan tanda linguistic sebagai entitas 2 sisi (dyad) :
1.       Sisi pertama  >>  penanda (signifier)
2.       Sisi kedua  >>  petanda (signified)
-          Tanda : kesatuan dari suatu bentuk penanda (signifier) dengan sebuah ide atau petanda.
                     

·         Charles Sanders Peirce
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8cPFQlbRZITYpURkkuIZrPQJS1q5ZzN0OPo7EYnudbKvDDSIrMfikE7bOLTiYikQ0iPaV_hJpQF6beieHciOco1gGi5QVd_95AR4trVrkwkL4xXMxkV9FJo8hVWT24lmXhcz_s8amYNtZ/s200/peirce.jpg

-          Filsuf kebangsaan Amerika, mengembangkan filsafat pragmatism melalui kajian semiotic :
1.       Representamen (tanda)
2.       Objek (sesuatu yang dirujuk oleh tanda)
3.       Interpretant (efek yang ditimbulkan)
-          Level tanda ; dikaitkan dengan representamen/ground :
1.       Qualisign : kualitas benda
2.       Sinsign : eksistensi kenyataan
3.       Logisign : norma/hukum yang dikandung pada tanda
-          Level object :
1.       Ikon : objek/mewakili sesuatu
2.       Indeks : hubungan sebab-akibat
3.       Symbol : hubungan sifatnya arbitrer, berdasarkan konvensi masyarakat
-          Level  interpretant :
1.       Rheme : kemungkinan
2.       Dicent Sign : fakta
3.       Argument : logika
-          Peirce memebedakan 3 konsep dasar semiotic :
1.       Sintaktif
2.       Semantif
3.       Pregmatik
    Roland Barthes (1915-1989)


-          Sistem tanda mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu masyarakat.
-          Semiologi Barthes : mempelajari bagaimana kemanusiaan memaknai hal-hal.

·         The Rhetoric Of The Image (1964)
-          Pesan linguistic : semua kata dengan kalimat dalam iklan.
-          Pesan ikonik yang terkodekan : konotasi yang muncul dalam foto iklan
-          Pesan ikonik yang tak terkodekan

·         Umberto Eco
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBPqYAUtfH0kNmemk9lwgam7i1RCy7SZCIBnB77KMD-pffXvB0xkpSCNKqLIbpKX2u4RIoGfCKN_w_lZ7jaudcyhaV1txzjNU1Z-kW8FlbIIqasxI1AvEqNoXqpuPasAw0DZegEgwf8uMA/s200/umbertoeco%255B1%255D.jpg

-          Seorang filsuf dan novelis berkebangsaan Italia.
-          Menekankan mengenai manipulasi tanda.


Kesimpulan:
Semiotik sangat di perlukan didunia perikalanan .semiotik dapat mencitrakan sesuatu produk.tetapi kelemahan semiotik cenderung memiliki pemahaman yg berbeda-beda satu sama lain.semiotik dapat menyebabkan endoser jadi salah tangkap makna


Tidak ada komentar:

Posting Komentar